Jumat, 12 Agustus 2016

KUMPULAN PUISI KARYA CHAIRIL ANWAR BESERTA MAKNANYA



PUISI I
HAMPA
Sepi di luar. Sepi menekan mendesak.
Lurus kaku popohonan. Tak bergerak
Sampai ke puncak. Sepi memagut,
Tak satu kuasa melepaskan-renggut
Segala menanti. Menanti. Menanti.
Sepi.
Tambah ini menanti jadi mencekik
Memberat-mencekung punda
Sampai binasa segala. Belum apa-apa
Udara bertuba. Setan bertempik
Ini sepi terus ada. Dan menanti.

Makna puisi Hampa karya Chairil Anwar. Dalam karya puisinya yang berjudul “Hampa”, penyair Chairil Anwar menggambarkan dan/atau melukiskan perasaan kesepiannya yang ditimbulkan dalam bentuk imaji perasaan (cita rasa).
Hal tersebut dapat dilihat pada bait terakhir puisi Hampa “ini sepi terus ada. Dan menanti”.





PUISI II

       DOA
                                Kepada pemeluk teguh
Tuhanku,
        Dalam termangun
        Aku masih menyebut namaMu
        Biar susah sungguh
        Menyebut Kau penuh seluruh
        CahayaMu panas suci
        Tinggal kerdip lilin
Di kelam sunyi
Tuhanku,
Aku hilang bentuk
Remuk
Tuhanku,
Aku mengembara di negeri asing
Tuhanku,
DipintuMu aku mengetuk
Aku tidak bisa berpaling
(Chairil Anwar: Deru Campur Debu)

Makna puisi “Doa” karya Chairil Anwar mengungkapkan teman tentang ketuhanan.
Makna dari puisi ini adalah bahwa kita harus selalu ingat kepada Allah swt setiap detik setiap saat, melepaskan segaa beban dan perasaan sepi, galau, sedih, gelisah, khawatir dengan selalu berdoa kepadaNya. Kita harus yakin dan sadari bahwa kita selalu dalam kasih sayangNya (CahayaMu). Karena Allah pun meminta kita untuk menyerahkan segala urusan hanya kepadaNya, Allah tidak akan meganiaya hambaNya dan dibalik segala kesulitan pasti ada kemudahan. Jika kita selalu berdoa memohon kepadaNya.




PUISI III
CINTA
Di antar gudang, rumah tua, pada cerita
tiang serta temali. Kapal, perahu tidak berlaut
menghembus diri dalam mempercaya mau
berpaut Gerimis mempercepat kelam. Ada
juga kelepak elang
menyinggung meram, desir hari lari berenang
menemu bujuk pangkal akanan. Tidak
 bergerak
dan kini tanah dan air tidur hilang ombak.
tiada lagi. Aku sendiri. Berjalan
menyisir semenanjung, masih pengap harap
sekali tiba diujung dan sekalian selamat jalan
dari pantai keempat, sedu penghabisan bisa
terdekap 1946   “

Makna puisi “ Cinta ” karya Chairil Anwar.
walaupun puisi karya chairil anwar tentang cinta ini terdiri hanya beberapa bait saja, namun makna yag terkandung dalam bait puisi ini sangat mendalam, yaitu bhwa cinta sejati adalah cinta yang dibalut dengan kesetiaan, dan jodoh adalah sebuah takdir tuhan yang tidak ada satu orang pun mengetahuinya. Selain itu juga mengajarkan kita untuk selalu mencari cinta sejati tanpa mengenal lelah. Dan cinta sejati baru akan ada ketika usaha kita yang disertai dengan doa yang tulus dan ikhlas.  
 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar